Contact Form

Name

Email *

Message *

Mengenal Tuhan Melalui Filsafat


Sebuah resensi sebuah buku berjudul  "Rasionalisme dan Alam Pemikiran Filsafat dalam Islam";
Sampul Buku


Penulis                   : Hasan Abu Ammar
Penerbit                 : Yayasan Mulla Shadra
Cetakan                  : 11 Mei 2002
Tebal                      : 333 + X Halaman



“Apa media yang dapat digunakan oleh seorang muslim untuk membuktikan kebenaran agamanya? Di mana posisi kitab suci? Mana yang harus diimani terlebih dahulu, dzat pemilik kitab suci atau kitab sucinya? Dari mana orang Islam membuktikan Tuhan itu hanya satu, tidak dua atau tiga, atau malah sebaliknya, - Tuhan itu tidak ada?”

Kalau jawaban pertenyaan-pertanyaan diatas  dijawab dengan menggunakan dalil kitab suci, ternyata klaim kebenaran tersebut juga terdapat dalam kitab suci agama yang lain. Dan ketika banyak truth claim akhinya muncul, kebenaran agama  akhirnya  menjadi relatif. Agama menjadi perlu diobjektivikasi. Padahal tidaklah seperti itu sebenarnya fungsi kitab suci, dia tidak boleh menjadi korban pelarian untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sebetulnya sederhana, karena ada media yang  sifatnya lebih universal dan netral, yang harus kita gunakan lebih dulu,  yaitu dalil aqliyah. Dalil kitab suci hanyalah sebagai penguat saja atas keimanan kita setelah memahami  dalil-dalil aqliyah, bukanlah mengulang-ulang pernyataan bahwa akal itu terbatas.  

Berdasarkan prinsip-prinsip logis, orang akan dihadapkan pada keniscayaan pilihan bahwa hanya ada satu agama saja yang paling benar. Agama yang paling benar itu adalah yang paling sesuai dengan fitrah kemanusiaan atau  manusiawi. Dengan kata lain, ketika suatu Islam punya klaim kebenaran, maka Islam itu harus mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan logis dan filosofis manusia tentang keberadaan Tuhan, hakikat manusia, dan alam semesta.

Buku karangan Hasan Abu Ammar, filosof kelahiran Madura, yang  mendalami filsafat di Qum Iran ini dengan cemerlang menjelaskan bagaimana posisi akal dan pemikiran filsafat dalam memahami keberadaan Tuhan dan bertauhid kepada-Nya. Dalam pengantar penulis, buku Rasionalisme dan Alam Pemikiran Filsafat dalam Islam ini adalah buku akidah yang diperuntukkan bagi mereka yang ingin mencari kebenaran telanjang (tanpa basa-basi) tentang ketuhanan. Sebuah buku ajaran tauhid yang penuh dengan nafas filsafat dan jabaran-jabaran logika sebagai sebuah cara untuk “menatap”  Tuhan.

Secara garis besarnya, buku ini dibagi ke dalam beberapa bagian yang merupakan tahapan-tahapan yang mengarahkan pembaca untuk mencerna dan meyakini kebenaran agama.  Pertama, diawali dengan dialog seorang ahli agama dengan seorang kafir yang bernama Zaranggi. Penulis menyebut bagian ini dengan “sebuah cerita yang perlu renungan terbuka”.Kedua, pembahasan masalah ushuludin yang mempunyai pengertian dasar-dasar agama atau pokok-pokok syariat. Urgensi kepahaman tentang ushuludin walaupun tidak menjamin keimanan seseorang,  wajib diketahui dan tidak boleh bertaklid. Karena dengan mengetahui dan memahami ushuludin-lah, orang akan mempunyai keyakinan penuh dan kemantapan dalam beribadah dan mampu memberikan kekhusyuan sebagai syarat diterimanya  ibadah selain  dari keistiqomahan (konsistensi). Kewajiban untuk mengetahui dan mempelajari ushuludin ini dikuatkan oleh dalil yang bersifat aqliyah maupun dalil nakliyah. Sedangkan bagian ketiga dan terakhir membahas masalah ketauhidan dan keesaan Tuhan. Tauhid di sini diuraikan melalui dua tahap; Pertama melalui pembuktian kewujudan-Nya.
(Bersambung ke hal  4.......)


(Kemestian adanya Tuhan) dan keesaan-Nya (ketunggalan Tuhan). Dalil pembuktian wujud Tuhan ditempuh melalui dua sudut pandang, melalui keberadaan makhluk sebagai cermin Tuhan maupun keberadaan Tuhan melalui wujud Tuhan itu sendiri (argumen Shiddiqin).  Untuk memahami argumen shiddiqin inilah baik yang Shadraiyah maupun Sinaiyah, pembaca awam mungkin akan mengernyitkan dahi untuk sedikit berpikir. Perlu pengantar atau mukadimah untuk memahaminya selain background pengetahuhan logika dan filsafat yang sudah ada sebelumnya.

Sebagai sebuah referensi bagi masyarakat kita yang tidak terbiasa mendalami Islam melalui filsafat, buku ini  penting sekali dan sangat membantu memberikan pemahaman Islam. Salah satu kelebihan yang membuat buku ini mudah dipahami  adalah faktor bahasa ibu dari penulis, mengingat buku semacam ini biasanya ditulis oleh penulis luar yang bahasa pertamanya bukan bahasa Indonesia, namun bahasa Inggris, Arab atau Persia, yang tentu saja telah tereduksi dalam proses penerjemahan keversi Indonesia. Penulis melalui buku ini telah membuktikan, bahwa Islam mampu menjelaskan argumentasi rasional tentang keberadaan agama,  bahwa ma’rifatullah sangat bisa ditempuh melalui jalan filsafat. [   ]

(Misbahudin, Peresensi adalah mahasiswa B. Inggris UPI, penggiat studi Bahasa, Logika dan Filsafat)

Sumber: dokumen digital pengelola blog, dari tahun 2007.

Catatan: Hasil penelusuran singkat saya, buku ini memuat keyakinan-keyakinan dan aqidah Syiah. Sebuah toko buku online via bukalapak[dot]com memberi judul "Jual Buku Akidah Syiah..." sebagai display produk buku ini. 


Tag: Agama, Filsafat
Ads 300 x 250

Berlangganan: Masukkan e-mail Anda untuk mendapatkan kiriman artikel terbaru dari Rak Virtual langsung di pesan kotak masuk.

feedburner

0 Komentar untuk "Mengenal Tuhan Melalui Filsafat"